Selasa, 03 November 2009

DEFINISI PERILAKU KONSUMEN

Menurut Swastha dkk Perilaku Konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.

Menurut Engel, Blackwell dan Miniard mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.

Jadi menurut saya pengertian dari perilaku konsumen yaitu tingkah laku para konsumen untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan dan dibutuhkan dengan suatu pengorbanan materi demi mendapatkan suatu kepuasan tersendiri.

Dalam mengambil suatu keputusan konsumen dalam membeli suatu barang atau jasa akan melibatkan berbagai pihak, sesuai dengan peran masing-masing. Peran yang dilakukan tersebut adalah: (1) Initiator, adalah individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang tertentu; (2) Influencer, adalah individu yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Informasi mengenai kriteria yang diberikan akan dipertimbangkan baik secara sengaja atau tidak; (3) Decider, adalah yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya; (4) Buyer, adalah individu yang melakukan transaksi pembelian sesungguhnya; (5) User, yaitu individu yang mempergunakan produk atau jasa yang dibeli.

Jadi menurut saya dalam mengambil suatu keputusan konsumen harus memikirkan segala kemungkinan dari apa yang mempengaruhi terhadap suatu pembelian barang atau jasa tertentu, pembelian atau untuk mendapatkan barang atau jasa sebenarnya perlu dipertimbangkan sisi positif bagaimana kita membeli suatu barang. Selain itu perlu dipikirkan juga cara untuk mendapatkan barang atau jasa tersebut apakah pengorbanan yang didapat setara atau tidak dengan barang atau jasa yang didapatkan atau ditukar dan yang terakhir bagaimana cara untuk menggunakan produk atau jasa tersebut dan apakahdidapat nilai tambah dari kepuasan tersebut.

Ada pun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal dalam perilaku konsumen yaitu diantaranya meliputi Keluarga, Kelas sosial, Kebudayaan dan Kelompok referensi. Kemudian faktor eksternal dalam perilaku konsumen yaitu motivasi, persepsi, sikap, gaya hidup, kepribadian dan belajar.

Dalam faktor eksternal pengaruhnya terhadap perilaku konsumen adalah karena dukungan dari luar diri itulah yang mendorong para konsumen untuk melakukan perilaku konsumen. Sedangkan dari faktor internal dapat mempengaruhi perilaku konsumen karena sugeti dari dalam diri yang kuatlah yang lebih mendorong konsumen untuk melakukan transaksi pembelian barang atau jasa di tempat pembelanjaan atau pasar.

Contoh dari perilaku konsumen tersebut yaitu konsumen yang mengkonsumsi rokok. Merokok jadi pelarian dari tugas berat atau tak menyenangkan, nyaris seperti anak kecil yang suka melamun karena kebanyakan dijejali tugas-tugas PR. Merokok juga merupakan hadiah pada diri sendiri, akan lebih menyenangkan kalau sering dilakukan. Merokok di awal hari mengantisipasi anugerah yang bakal datang, sementara merokok di malam hari menutup hari yang panjang. Rokok adalah jejak waktu modern yang menandai berjalannya waktu, baik di rumah maupun di kantor. Bisa juga untuk meredam ketidaksabaran, merokok membuat waktu berlari lebih cepat dan itulah mengapa orang merokok saat menunggu di stasiun, saat seorang suami menunggu istrinya melahirkan atau seseorang membunuh waktu di balik kerangkeng di penjara.

Merokok memberi kenikmatan oral sensual. Rokok juga bisa berfungsi sosial sebagai teman, juga menjadi sarana percakapan dengan diri sendiri. Rokok menegaskan kepribadian sambil menunjukkan hubungan dekat dengan sesama perokok. Kotak rokok, misalnya, menunjukkan jarak dan individualitas. Banyak perokok suka mengamati gulungan asap rokoknya yang kadang membentuk pola-pola di udara, membawa serta rasa cemas dan kekecewaan mereka….

Itulah kutipan contoh hasil penelitian motivasi konsumen di balik perilaku merokok. Motivasi di balik perilaku manusia awalnya lebih dipahami sebagai insting dan dorongan dari dalam, yang pada dasarnya merupakan proses fisiologis yang ada sejak bayi. Keinginan ini lebih merupakan “drive” yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan yang dipicu rasa lapar, haus, perlindungan dan dorongan seksual. Motivasi ini pada dasarnya bersifat negatif dan diperlukan agar bisa bertahan dari bahaya atau keadaan yang tak menguntungkan.


Referensi :

http://uyungs.wordpress.com/2008/11/14/motivasi-internal-perilaku-konsumen/

http://digilib.petra.ac.id/viewer.phpsubmit.x=13&submit.y=22&submit=prev&page=6&qual=high&submitval=prev&fname=%2Fjiunkpe%2Fs1%2Fhotl%2F2002%2Fjiunkpe-ns-s1-2002-33497007-320-kfc-chapter2.pdf

http://ab-fisip-upnyk.com/files/BAB%201%20Perilaku%20Konsumen.pdf


Tidak ada komentar:

Posting Komentar